Judul: The Miracle of Hypnotic Persuasion
Penulis: Idrus Putra
Penerbit: Media Pressindo
Tahun terbit: Cetakan keempat, 2023
Tebal halaman: 200 halaman
Ukuran buku: 14,5 x 21 cm
ISBN: 978-602-5752-95-7
Resensi:
Salah satu pencapaian seorang pebisnis adalah closing. Alias berhasil menggaet calon konsumen untuk membeli produk yang ia pasarkan. Tentunya, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan trik khusus. Selain memerhatikan kualitas produk dan target pasar, sebaiknya seorang pebisnis memiliki cara tersendiri untuk dapat meyakinkan calon konsumen bahwa produknya adalah pilihan terbaik dari yang terbaik.
Bagaimana cara melakukannya? Buku ini adalah jawabannya. Buku yang ditulis oleh Idrus Putra–seorang hypnotherapist yang aktif dalam memberikan layanan hipnoterapi, coaching, dan training dalam lingkup publik dan korporat–ini fokus membagikan teknik komunikasi dengan tujuan agar lawan bicara dapat mengikuti kehendak kita. Dalam kasus ini, calon konsumen bersedia untuk membeli produk yang kita jual.
Pada bagian awal, penulis membuka tulisan ini dengan pemahaman bahwa senjata yang paling mengerikan di muka bumi ini adalah komunikasi. Seperti peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki dulu. Sebenarnya bukan bom nuklirlah yang menghancurkan dan membunuh banyak orang, melainkan perintah untuk meledakkannyalah yang memiliki daya rusak luar biasa.
Kalimat pembuka ini menjadi awal ketertarikan saya untuk terus membaca. Setelah menjelaskan tujuan penulisan buku ini, Idrus langsung memulai materi utama yaitu cara mengendalikan pikiran orang lain. Dimulai dengan memperkenalkan dua bentuk pikiran, yakni pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar sebenarnya berfungsi sebagai filter masuknya informasi ke dalam pikiran bawah sadar. Sementara pikiran bawah sadar sendiri itulah yang nantinya mengolah informasi tersebut hingga menggerakkan perilaku manusia.
Bahkan dalam konsep komunikasi persuasi berbasis Hypnosis dan Neuro-Lingustic Programming (NLP), disimpulkan bahwa komunikasi yang efektif adalah di saat kita mampu “menyentuh” pikiran bawah sadar orang lain.
Maka sesungguhnya dalam berkomunikasi, tujuan utama kita adalah membuat pikiran bawah sadar lawan bicara mengambil tindakan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dalam hal ini, penulis menjabarkan caranya lewat bab demi bab mulai dari mendekati pikiran bawah sadar, mengubah suasana hati, menangkap proyeksi pikiran bawah sadar hingga trik khusus untuk menciptakan ketertarikan lawan bicara.
Buku ini tak akan membuat kita bosan membacanya karena ditulis dengan bahasa yang ringan, sederhana, dan mudah dipahami. Selain itu, penulis terlihat seperti to the point pada materi komunikasi untuk memengaruhi dan mengendalikan pikiran orang lain, persis seperti judul yang ditampilkan di sampul.
Saya puas sekali saat tahu bahwa buku ini tidak ditulis seperti buku lainnya dengan banyak pengantar, atau kita sebut dengan menye-menye. Pada sampul, kita akan merasakan ketertarikan dan rasa penasaran yang cukup tinggi. Desain yang terkesan misterius, bergabung dengan judulnya, membuat siapa saja akan merasa tertarik seperti magnet untuk membacanya.
Bahkan, saat membacanya pun, ada kesan puas dan lega karena isi buku sangat sesuai dengan judul. Tidak hanya sekadar judul yang menjual saja. Selain itu, isi buku juga tak monoton hanya berupa tulisan. Beberapa kalimat kutipan dikutip dengan bentuk yang menarik serta dilengkapi dengan ilustrasi sebagai pendukung.
Memang jika dilihat dari ukuran dan ketebalan, buku ini seolah tidak banyak memberikan materi. Namun, sesungguhnya malah terlihat seperti sekumpulan “daging” materi utama. Poin-poin penting dijabarkan lengkap dengan pengertian, tujuan, hingga trik penggunaan yang dapat langsung dipraktikkan.
Selain menarik, buku ini juga akurat. Mengapa? Karena di bagian akhir, penulis merangkum sumber-sumber (baik tautan maupun buku) yang menguatkan seluruh teori. Meski begitu, kehadiran buku ini bukan hanya bertujuan untuk membagikan rahasia komunikasi dengan ilmu hipnoterapi. Penulis juga menawarkan beberapa program kelas hipnoterapi bagi para pembaca, dilengkapi dengan galeri berisi foto-foto kegiatan yang sudah terlaksana.