
“Kau jatuh cinta padanya, Rembulan,” bisiknya pelan.
Aku terdiam. Memutar bola mata. Menunjukkan raut benci terhadap pernyataan itu.
“Kau kehilangan salah satu teman terbaik yang pernah kau punya,” ia meneruskan pernyataannya.
Mataku semakin memicing ke depan. Dasar sok tahu. Continue reading Rasa Semangkuk Mi Ayam