Judul: Gesture
Penulis: Zaka Putra Ramdani
Penerbit: Jendela Penerbit
Tahun terbit: 2021
Tebal halaman: 224 halaman
Ukuran buku: 13,5×20 cm
ISBN: 978-6025-254-91-8

Resensi:

Jangan menyepelekan gerak tubuh ketika berbicara, sebab tubuh tidak pernah berbohong. Jika kita pikir berucap saja cukup untuk menyampaikan maksud kita pada lawan bicara, itu kesalahan besar. Sebab tubuh sebenarnya jauh lebih jujur dalam menyampaikan maksud kita.

Terdapat beberapa bagian di buku ini yang dapat kita manfaatkan dalam bernegosiasi dengan klien. Entah itu sorot mata, cara meletakkan tangan, hingga ekspresi yang memudahkan kita untuk menilai apakah negosiasi tersebut berjalan dengan baik bahkan cenderung menarik bagi klien, atau justru sebaliknya. Klien merasa bosan dan tidak tertarik.

Ada banyak cara untuk mengetahui apakah lawan bicara kita benar-benar tertarik atau antusias dengan komunikasi yang sedang kita bangun. Dalam buku ini, penulis memaparkan banyak bentuk komunikasi nonverbal yang bisa kita pahami dari lawan bicara. Mulai dari bahasa tubuh, raut wajah, sentuhan, ruang komunikasi, intuisi, bentuk pengucapan dan suara, tulisan tangan, hingga golongan darah. Semua ini dapat membantu kita untuk memahami seperti apa lawan bicara kita sesungguhnya.

Misalnya saat kita sedang bercakap-cakap sementara pipi lawan bicara bergerak naik, kedua tepi bibir membentuk senyuman, hingga jari tangannya membentuk sebuah menara, ini menandakaan bahwa ia sedang merasakan kepercayaan diri dan optimisme. Artinya, lawan bicara juga sedang menikmati percakapan dan antusias untuk menanggapi. Di sini kita dapat menilai bahwa komunikasi yang sedang kita bangun memang efektif dan dapat dilanjutkan.

Sementara dalam situasi yang berbeda, berbincang dengan anak, misalnya. Kita dapat mengetahui apakah ia sedang berbohong atau jujur jika ditanyai. Hal ini dapat diketahui lewat arah sudut pandang bola matanya. Meski sangat disayangkan, dalam buku ini terjadi kesalahan pada proses editing. Penulis lupa memeriksa kembali bagian “Gerak Mata” di mana terjadi simpang siur antara ilustrasi yang disajikan dengan keterangan yang tercantum.

Hal ini berkaitan dengan arah bola mata seseorang jika sedang berbohong atau sedang mengingat sesuatu. Keterangan mengatakan bahwa bila seseorang berbohong, bola mata akan secara otomatis bergerak ke kanan atas. Namun, gambar malah menunjukkan sebaliknya, yakni bola mata bergerak ke kiri atas. Hal ini cukup membingungkan bagi saya selaku pembaca dalam menerima teori tersebut.

Walaupun begitu, ilustrasi yang disajikan di buku ini amat sangat membantu pembaca untuk memahami maksud pemaparan penulis. Seperti cara seseorang menjabat tangan, entah itu menunjukkan kesan baik, hendak mengambil kendali, dan lain sebagainya. Semua pemaparan tersebut dilengkapi dengan ilustrasi yang memudahkan kita untuk menangkap maksud penulis. Meski sering kali saat tengah membaca bagian tertentu dan membutuhkan penjelasan lewat ilustrasi, justru ilustrasi tidak disajikan. Rasanya materi tersebut menjadi kurang matang dan kurang sedap untuk “disantap”.

Memang banyak materi terkait komunikasi nonverbal yang dipaparkan. Namun, secara fisik buku ini memang hadir dengan bentuk yang mini. Lewat ketebalan dan ukuran yang tergolong kecil membuat buku ini ringan untuk dibawa-bawa, serta dapat dinikmati di mana saja. Sebuah ide yang bagus jika kita membawa buku ini kala berkumpul dengan teman-teman. Sambil menyelam, minum air. Membaca sambil praktik.

By Ridha Noor Amalia

Halo! Semoga kamu suka tulisan saya. Jangan lupa share, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!