Hidup dalam masa pandemi membuat Masyarakat Indonesia mengalami perlonjakan kesadaran dalam menjaga kesehatan. Berbagai imbauan mengenai hal tersebut membanjiri sosial media termasuk merawat kulit wajah. Berbagai alasan pula diungkap, salah satunya mengenai investasi di masa depan; kala umur bertambah, wajah dan tubuh tetap awet muda.
Ajakan dan anjuran penggunaan skincare tersebut tersebar luas di berbagai sosial media seperti Instagram, Tiktok, Twitter bahkan Youtube— sebagai platform nomor satu yang berperan sebagai sarana belajar masyarakat untuk mengenal skincare.
Edukasi perihal manfaat dan fungsi skincare tidak perlu kita ragukan lagi. Berbagai informasi yang menyimpang seperti penggunaan produk yang mengandung zat berbahaya dapat dengan mudah diluruskan dan digeser oleh para pakar kecantikan mulai dari beauty vlogger, beauty theraphist hingga dokter spesialis kecantikan yang dengan senang hati meluruskan informasi tersebut serta mengedukasi lebih dalam secara gratis.
Berdasarkan survei yang saya lakukan pada 24-25 Juli 2022, 78,6% dari 84 orang menggunakan skincare setiap hari secara rutin. Ini merupakan bukti bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan skincare terhadap anggota tubuh terutama wajah semakin meningkat.
Kendala Penggunaan Skincare
Namun, tidak dapat dipungkiri, di tengah melesatnya imbauan dan kesadaran masyarakat mengenai penggunaan skincare, kendala yang dialami juga cukup banyak dan harus jauh lebih diperhatikan. Berdasarkan survei yang saya lakukan, berikut ini beberapa kendala yang dialami pengguna skincare sehingga menghambat rutinitasnya.
1. Lupa Menggunakan
Sejumlah 50% dari para pengguna skincare merasa malas dan lupa untuk menggunakannya. Salah satu penyebab masalah ini adalah kurangnya edukasi mengenai manfaat dan proses penggunaan skincare yang harus dilakukan secara rutin. Semangat menggunakannya hanya timbul di awal saja, ketika masalah yang dialami muncul dan produk yang digunakan sedang naik daun.
Para pengguna skincare harusnya lebih memerhatikan metode penggunaan setiap jenis produk serta menikmati prosesnya. Hal ini membangun konsistensi terhadap penggunaannya meskipun timbul rasa malas serta mencegah kelupaan menggunakannya.
2. Minim Pengetahuan
Masalah terkecil yang dihadapi para pengguna skincare adalah minimnya pengetahuan dan sulit menentukan produk yang tepat untuk dirinya sendiri. Hal ini juga tidak jauh dari kurangnya pemahaman serta dorongan untuk belajar menggunakannya.
Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Sebab kehadiran dokter kecantikan yang tersebar luas di media sosial dapat menyelesaikan hal tersebut. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk berkonsultasi dengan dokter kecantikan. Dengan ilmu yang dibagikan para dokter mengenai zat-zat yang ampuh mengatasi berbagai masalah kulit, serta para beauty vlogger yang meninjau berbagai produk sekaligus mengedukasi zat yang terkandung di dalamnya, membuat masyarakat dapat dengan mudah memilah produk-produk yang boleh dicoba dan yang tidak perlu dicoba sama sekali.
3. Biaya yang Mahal
Adapun kendala utama yang menghambat penggunaan skincare bagi masyarakat adalah biaya skincare yang tidak murah. Sebesar 60,2% dari 88 orang yang mengikuti survei menyetujui biaya menjadi kendala kuat seseorang tidak menggunakan skincare. Berkaitan pula dengan masa pandemi yang dialami saat ini, menjadikan masyarakat sulit untuk membangun kembali konsistensi dan motivasi untuk terus merawat kulit wajah akibat produk yang tidak bisa dibeli lagi.
Kendala biaya merupakan kendala yang harus diperhatikan. Meski seseorang memiliki tekad dan semangat yang kuat dalam menggunakan skincare secara rutin tapi apabila produk yang digunakan tidak tersedia maka tekad dan semangat itu akan sia-sia belaka.
Bisnis Dropship demi Skincare
Berdasarkan riset yang telah saya lakukan, remaja usia 17-20 tahun menjadi masyarakat yang cenderung menggunakan skincare secara rutin. Bahkan 75% dari mereka menjadikan skincare sebagai kebutuhan pokok setiap bulannya. Hal ini menjadi bukti kuat bahwa biaya skincare sudah termasuk biaya yang harus dikeluarkan secara rutin dalam waktu tertentu.
Sebanyak 38,6% dari 88 orang yang mengikuti survei juga menyetujui bahwa kehadiran produk skincare brand lokal dengan harga yang cukup terjangkau mampu menjadi salah satu solusi dari kendala biaya yang dialami. Namun, serendah apapun biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok yang satu ini, tetap saja menjadi kendala yang cukup serius jika pemasukan keuangan tidak mendukung.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah berbisnis. Pandemi yang mengancam ekonomi pada dua tahun terakhir membuat masyarakat semakin kreatif dan hidup dalam dunia bisnis. Bisnis merupakan dunia yang sangat dibutuhkan karena sistem modal dan keuntungan yang dengan mudah dapat dihitung dan diperkirakan.
Beberapa sistem bisnis mulai dikenal oleh masyarakat. Tidak hanya berjualan dengan membuka warung atau toko di pinggir jalan, kini dengan memanfaatkan sosial media, masyarakat bisa berbisnis dengan mudah.
Adapula kendala serius yang dialami masyarakat untuk memulai bisnisnya. Apakah itu? Yakni modal. Hal ini bertolak belakang dengan solusi atas kendala keuangan yang dihadapi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Berbisnis yang dianggap dapat jadi solusi untuk menambah pemasukan, kini harus dimulai dengan mengeluarkan biaya tertentu.
Namun, dunia bisnis kini menjadi sangat luas. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan untuk memulai bisnis. Masyarakat dapat memulai bisnisnya dengan menjadi seorang dropshipper.
Dropshipper adalah orang yang berbisnis dengan menggunakan sistem dropship. Adapun sistem dropship merupakan sistem paling mudah untuk para pebisnis pemula. Pebisnis tidak perlu menyetok barang untuk dijual ke pelanggan. Artinya, pebisnis juga tidak perlu mengeluarkan biaya atau modal. Pebisnis juga dapat bersantai di rumah untuk menjalankan bisnis ini.
Dengan ketelitian untuk mencari produk yang tepat untuk dipasarkan, mulai dari menentukan jenis produk, harga, kualitas serta supplier membuat sistem dropship menjadi sistem yang benar-benar tumbuh dicintai banyak masyarakat bahkan orang yang tidak pernah hidup dalam dunia bisnis sekalipun.
Dalam mempersiapkan bisnis ini, masyarakat hanya perlu relasi, sosial media, dan jaringan internet yang baik. Sosial media yang biasa digunakan untuk mengunggah foto dan video keseharian atau liburan, kini dapat dimanfaatkan sebagai jaringan berbisnis.
Para pelanggan juga dengan mudah memastikan kualitas dan harga produk dengan duduk di rumah saja. Artinya, dalam sistem bisnis ini, jaringan internet merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan. Karena terkait erat dengan interaksi antara penjual dan pembeli. Coba bayangkan, jika pembeli yang ingin menghubungi penjual setelah melihat promo di sosial medianya, tapi terhalang oleh jaringan internet yang tidak baik. Ini membuat penjual tidak dapat menjangkau pelanggan. Alhasil, pelanggan mengurungkan niat untuk membeli produk tersebut.
Oleh sebab itu, penting bagi seorang pebisnis untuk memilih jaringan yang tepat. Salah satunya adalah menggunakan Paket Internet dan Paket Internet Rumah yang disediakan oleh MyRepublic. Dengan kecepatan 10 hingga 300 Mbps sangat mendukung akses internet bila digunakan untuk berbisnis dengan sistem dropship. Pebisnis yang menjalankan bisnis dari rumah saja dapat pula menggunakan paket internet rumah yang ramah di kantong tapi tetap mendukung akses internet yang cepat dan berkualitas.
Selain itu, memastikan transaksi uang dengan baik merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pebisnis dengan sistem dropship ini. Para pebisnis harus menjangkau pelanggan dengan berbagai jenis metode pembayaran. Dengan Prima ATM yang dapat bertransaksi dengan mudah mulai dari cek saldo transaksi pelanggan, transfer dana bahkan tarik tunai antar bank kepada seluruh mitra Bank Jaringan Prima secara online di seluruh mesin ATM berlogo PRIMA.
Fakta bahwa mesin ATM berlogo PRIMA sangat mudah ditemui di mana saja membuat transaksi bisnis menjadi mudah dengan Prima. Masyarakat dapat mengakses lamat situs Jaringan PRIMA untuk memeroleh informasi lebih luas mengenai layanan-layanannya.
Menurut survei, berbisnis dengan sistem dropship dapat meraup keuntungan 100-800ribu rupiah per bulan tanpa biaya modal dan juga sangat minim resiko kerugian.
Sebab 48,8% dari 43 orang sudah menjalani sistem dropship untuk memenuhi kebutuhan skincare-nya, serta tercatat bahwa sistem ini memang sangat efektif untuk digunakan dalam bisnis guna meningkatkan pemasukan.
Jadi, tidak ada lagi kendala menggunakan skincare secara rutin, karena kebutuhannya dapat dipenuhi dengan menjadi dropshipper.