Posted on Leave a comment

Perbedaan Content Writing dan Copywriting

content writing

Istilah content writing dan copywriting sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tentu saja, dua istilah ini marak digunakan apalagi sejak covid-19 muncul dan era digital berkembang semakin pesat.

Namun, tahukah Anda bahwa keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan? Jika Anda masih bingung membedakannya, mari kita bahas macam-macam perbedaan content writing dan copywriting.

1.  Pengertian dan Tujuan

sumber gambar: suararidha/canva.com

Content writing adalah tulisan yang bersifat informatif, mendidik, dan menghibur audiens. Penulisan dilakukan dengan tujuan utama berbagi sehingga topik yang diangkat biasanya dibuat serelevan mungkin dengan keadaan atau keingintahuan audiens.

Sementara copywriting adalah tulisan yang bersifat membujuk. Tujuan utama tulisan ini dibuat adalah untuk menarik audiens agar segera mengambil tindakan transaksi (membeli). Penulisan copywriting memang sangat jelas untuk kebutuhan komersial. Meski content writing juga demikian, tapi copywriting jauh lebih terang-terangan untuk menjual.

2. Penggunaan Kata

sumber gambar: suararidha/canva.com

Content writing biasanya memiliki panjang 500-1000 kata atau lebih. Bentuknya bisa berupa artikel yang ditautkan di landing page blog atau situs web perusahaan, seperti artikel mengenai penyebab terjadinya asam lambung yang dibagikan oleh Halodoc berikut ini 

Atau bisa juga dituangkan dalam infografis di slide-slide feed Instagram seperti yang dibagikan oleh Prambors Radio di sini.

Penggunaan kalimat dan aturan-aturan kepenulisan (seperti EYD) juga sangat diperhatikan. Tulisan yang rapi menjadi salah satu hal utama yang wajib diperhatikan dalam menulis content writing.

Sementara itu, copywriting sendiri memiliki karakter yang singkat, padat, dan jelas. Tidak peduli apakah kalimat atau kata yang ditulis sesuai EYD atau tidak, karena yang terpenting adalah “menarik”. Contoh bentuk copywriting:

“2024 JANGAN SAMPAI SALAH PILIH!

Kita pilih Le Minerale untuk memenuhi kebutuhan harian cairan tubuh.”

“Mangeak, beli TV di Tokopedia, diskon hingga 50%? Buktikan sendiri!”

Anda pasti pernah mendengar kata “mangeak” yang viral di media sosial belakangan ini. Kata ini memiliki arti “Emang iya?” yang dipelesetkan oleh netizen. Penulisannya memang tidak sesuai dengan EYD, tapi guna menarik perhatian publik, penggunaan kata ini lazim digunakan dalam penulisan copywriting.

3. Penggunaan SEO

sumber gambar: alexsl/canva.com

SEO (Search Engine Optimization) merupakan sebuah teknik yang digunakan oleh para penulis dengan meletakkan keyword tertentu dalam tulisan. Apa guna teknik SEO? Teknik ini berguna untuk memudahkan mesin pencari dalam menemukan konten di halaman situs web tersebut.

Penggunaan teknik SEO memang tak kalah penting khususnya pada content writing. Publik akan sering mengunjungi situs web perusahaan dan mengenalnya sebagai perusahaan yang ahli di bidang terkait. Contohnya, jika Anda mencari informasi terkait manfaat bunga telang di Google, Anda akan menemukan sejumlah artikel dari beberapa situs web. Situs teratas yang muncul di pencarian Andalah yang menggunakan teknik SEO dengan baik.

Namun, penggunaan keyword pada content writing agaknya hanya berlaku pada artikel yang dimuat di situs web. Sementara itu, konten di media sosial seperti pada Instagram tidak memerlukannya. Teknik SEO ini juga lazim digunakan pada content writing meski tak jarang pula perusahaan mencari penulis copywriting yang memahami teknik ini.

Content writing dan copywriting sebenarnya memiliki sebuah kesamaan yakni bertujuan untuk menarik perhatian. Hanya saja, keduanya memiliki cara dan bentuk yang berbeda. Sejatinya, sebuah perusahaan harus menerapkan keduanya dalam bisnis yang sedang diluncurkan. Content writing fokus pada pengenalan, copywriting fokus pada transaksi. Jangan sampai salah lagi, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *